Jumat, 28 Agustus 2015

• Jenis Protokol Jaringan ( ATM, Frame Relay, X-25 )

Standard


o   Jenis protocol jaringan
o   ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol sel relay yang didesain oleh
ATM Forum dan diadopsi oleh ITU-T. ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 at au frame relay. Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit. Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking. Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic. Bisa tansmit data secara simultan
Kombinasi ATM dan SONET akan memungkinkan interkoneksi berkecepatan
tinggi dari semua jaringan di dunia. Bahkan, ATM dapat dianggap sebagai "jalan raya" dari informasi superhighway.
Di antara tantangan yang dihadapi oleh para desainer ATM, ada enam yang
menonjol, yaitu :
1.      Kebutuhan yang utama untuk sebuah sistem transmisi ialah untuk mengoptimalkan
penggunaan high-data-rate transmisi media, dalam serat optik tertentu.
2.      Sistem harus berantarmuka dengan sistem yang ada dan mendukung interkoneksi
WAN di antara mereka tanpa menurunkan efektivitas atau membutuhkan
pengganti.
3.      Desain harus diterapkan dengan biaya yang terjangkau sehingga biaya tidak akan
menjadi penghalang saat dilakukan adopsi.
4.      Sistem baru harus mampu bekerja sama dan mendukung hirarki telekomunikasi
yang ada (local loop, provider lokal, long-distance carriers, dan sebagainya).
5.      Sistem baru harus berorientasi koneksi untuk memastikan keakuratan dan dapat
memprediksi pengiriman.
6.      Yang terakhir tapi bukan akhir dari semuanya, satu tujuan adalah untuk
memindahkan sebanyak mungkin fungsi ke hardware (untuk kecepatan) dan
menghiLANgkan fungsi software sebanyak mungkin (sekali lagi untuk
kecepatan).
o   Frame relay
Frame Relay adalah sirkuit virtual pada jaringan skala luas (WAN) yang dirancang
dalam menanggapi tuntutan untuk WAN tipe baru di akhir 1980-an dan awal 1990-an.
Sebelum Frame Relay, beberapa organisasi yang menggunakan sirkuit virtual switching
jaringan yang disebut X.25, yang melakukan switching pada network layer. Kecewa
dengan X.25, beberapa organisasi mulai membangun WAN pribadi mereka dengan
menyewa Tl atau T-3 baris dari public service provider.
Untuk menanggapi kelemahan di atas X.25 tersebut maka dirancanglah teknologi
Frame Relay. Frame Relay adalah sebuah WAN dengan fitur berikut:
1.      Frame Relay beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi (1,544 Mbps dan
baru-baru ini 44,376 Mbps).Ini berarti bahwa dapat dengan mudah digunakan
sebagai pengganti dari mesh TI atau T-3 baris.
2.      Frame Relay beroperasi hanya dalam lapisan fisik dan data link. Ini berarti
dapat mudah digunakan sebagai jaringan backbone untuk memberikan layanan
kepada protokol yang sudah memiliki lapisan protokol jaringan, seperti
Internet.
3.      Frame Relay memungkinkan data bursty.
4.      Frame Relay memungkinkan ukuran frame dari 9000 byte, yang dapat
menampung semua ukuran frame LAN.
5.      Frame Relay lebih murah daripada WAN tradisional lainnya.
6.      Frame Relay memiliki deteksi eror pada layer data link saja. Tidak ada flow
control atau kesalahan control
o   X-25
X.25 adalah sebuah protokol standar ITU-T untuk koneksi wide area network pada jaringan packet switdhed. Saat ini, X.25 banyak digunakan dalam proses transaksi kartu kredit dan mesin ATM.
Paket Switching dari Jaringan X.25
Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori yaitu :
a.       Data Terminal Equipment (DTE) 
b.      Data Circuit-terminating  Equipment (DCE)
c.       Packet Switching Exchange (PSE)

Device yang digolongkan DTE adalah end- system seperti terminal, PC, host jaringan(user device), Sedang device DCE adalah device komunikasi seperti modem dan switch. Device inilah yang menyediakan interface bagi komunikasi antara DTE danPSE. Adapun PSE ialah switch yang menyusun sebagian besar carrier network.

Protokol Pada X.25
Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI. Terdapat tiga protokolyang biasa digunakan pada implementasiX.25 yaitu:
a.       Packet-Layer Protocol (PLP )
b.      Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
c.       Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.

1 komentar: