download pdf link
·
Line
Configuration
Ada 3 karakteristik yang membedakan berbagai konfigurasi
data link, yaitu : topology, duplexity dan line discipline (rancangan tata
tertib).
Topology dari suatu
data link, menyatakan pengaturan fisik dari stasiun pada suatu link.
Ada dua konfigurasi topology :
·
Point to point, jika
hanya ada dua stasiun.
·
Multipoint, jika ada
lebih dari dua stasiun. Dipakai dalam suatu komputer (stasiun utama/stasiun
primary) dan suatu rangkaian terminal (stasiun sekunder/stasiun secondary).
Gambar
diatas, menunjukkan keuntungan konfigurasi multipoint, yaitu : komputer hanya perlu
suatu I/O port tunggal dan juga hanya memerlukan suatu kabel transmisi tunggal sehingga
menghemat biaya operasional.
Duplexity dari suatu
link menyatakan arah dan timing dari aliran sinyal.
Jenis-jenisnya :
·
Simplex transmission, aliran sinyal selalu dalam satu arah.
Contoh : hubungan komputer dengan printer. Transmisi simplex ini jarang dipakai
karena tidak mungkin untuk mengirim error atau sinyal kontrol kembali melalui
link ke sumber data.
·
Half-duplex link, dapat mentransmisi dan menerima tidak secara
simultan.
·
Full-duplex link , dua stasiun dapat mengirim dan menerima data satu
terhadap yang lain secara simultan.
Pensinyalan digital, dapat memakai full-duplex dan
half-duplex link. Untuk pensinyalan analog, penentuan duplexity tergantung pada
frekuensi, baik penggunaan transmisi guided atau unguided, dimana bila suatu
stasiun transmisi dan penerimaan pada frekuensi yang sama, berarti beroperasi
dalam mode half-duplex sedangkan bila suatu stasiun mentransmisi pada suatu
frekuensi dan menerima pada frekuensi yang lain maka beroperasi dalam mode
full-duplex.
o Line Discipline (Rancangan tata tertib)
Beberapa tata tertib diper
lukan dalam penggunaan link transmisi. Pada mode half-duplex, hanya satu
stasiun yang dapat mentrasmisi pada suatu waktu. Baik mode half-duplex atau
full-duplex, suatu stasiun hanya mentransmisi jika mengetahui bahwa receiver
telah siap untuk menerima.
·
Flow control
Flow Control adalah suatu teknik
untuk menjamin bahwa entitas pengirim tidak akan membanjiri data kepada entitas
penerima. Entitas penerima secara khusus mengalokasikan buffer dengan
beberapa kali panjangnya transfer.
o
Stop And Wait Flow
Control
Protokol ini memiliki
karakteristik dimana sebuah pengirim mengirimkan sebuah frame dan kemudian
menunggu acknowledgment sebelum memprosesnya lebih lanjut. Mekanisme stop
and wait dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar di bawah, dimana DLC
mengizinkan sebuah message untuk ditransmisikan (event 1), pengujian terhadap
terjadinya error dilakukan dengan teknik seperti VCR (Vertical Redundancy
Check) atau LRC (Longitudinal Redundancy Check) terjadi pada even
2 dan pada saat yang tepat sebuah ACK atau NAK dikirimkan kembali untuk ke
stasiun pengirim (event 3). Tidak ada messages lain yang dapat ditransmisikan
selama stasiun penerima mengirimkan kembali sebuah jawaban. Jadi istilah stop
and wait diperoleh dari proses pengiriman message oleh stasiun pengirim,
menghentikan transmisi berikutnya, dan menunggu jawaban.
Efek delay propagasi dan
kecepatan transmisi
Kita akan menentukan efisiensi
maksimum dari sebuah jalur point-to-point menggunakan skema stop and
wait. Total waktu yang diperlukan untuk mengirim data adalah :
Td = TI + nTF
dimana
TI = waktu untuk menginisiasi urutan
TI = tprop + tpoll + tproc
TF = waktu untuk mengirim satu frame
TF = tprop + tframe + tproc + tprop + tack + tproc
tproc = waktu proses Jaringan Komputer,
tprop = waktu propagasi
tframe = waktu pengiriman
tack = waktu balasan
Untuk menyederhanakan
persamaan di atas, kita dapat mengabaikan Termination ( membatasi
koneksi logika (hubungan transmitter-receiver)). Misalnya, untuk sepanjang
urutan frame, TI
relatif kecil sehingga dapat diabaikan. Kita
asumsikan bahwa waktu proses antara pengiriman dan penerimaan diabaikan dan
waktu balasan frame adalah sangat kecil, sehingga kita dapat mengekspresikan Td sebagai berikut: Td = n(2tprop + tframe) Dari keseluruhan waktu yang
diperlukan hanya n x t frame yang dihabiskan selama pengiriman data sehingga
utilization (U) atau efisiensi jalur diperoleh.
o
Sliding-Window Flow
Control
Masalah utama yang selama ini
adalah bahwa hanya satu frame yang dapat dikirimkan pada saat yang sama. Dalam
keadaan antrian bit yang akan dikirimkan lebih besar dari panjang frame
(a>1) maka diperlukan suatu efisiensi. Untuk memperbesar efisiensi yang
dapat dilakukan dengan memperbolehkan transmisi lebih dari satu frame pada saat
yang sama
·
Error control
Error
Control Berfungsi untuk mendeteksi dan
memperbaiki error-error yang terjadi dalam transmisi frame-frame. Ada 2 tipe
error yang mungkin :
o
Frame hilang : suatu
frame gagal mencapai sisi yang lain
o
Frame rusak : suatu
frame tiba tetapi beberapa bit-bit-nya error.
Teknik-teknik umum untuk error
control, sebagai berikut :
o
Deteksi error : Error
detection, biasanya menggunakan teknik CRC (Cyclic Redundancy Check)
o
Positive
acknowledgment : tujuan mengembalikan suatu positif acknowledgment untuk
penerimaan yang sukses, frame bebas error.
o
Transmisi ulang
setelah waktu habis : sumber mentransmisi ulang suatu frame yang belum diakui
setelah suatu waktu yang tidak ditentukan.
o
Negative
acknowledgment dan transmisi ulang : tujuan mengembalikan negative
acknowledgment dari frame-frame dimana suatu error dideteksi.
Sumber
mentransmisi ulang beberapa frame. Mekanisme ini dinyatakan sebagai Automatic
repeat Request (ARQ) yang terdiri dari 3 versi :
Ø
Stop and Wait ARQ
Berdasarkan pada teknik flow
control stop and wait, dan digambarkan dalam gambar dibawah. Stasiun sumber
mentransmisi suatu frame tunggal dan kemudian harus menunggu suatu
acknowledgment (ACK) dalam periode tertentu. Tidak ada data lain dapat dikirim
sampai balasan dari stasiun tujuan tiba pada stasiun sumber. Bila tidak ada
balasan maka frame ditransmisi ulang. Bila error dideteksi oleh tujuan, maka
frame tersebut dibuang dan mengirim suatu Negative Acknowledgment (NAK), yang
menyebabkan sumber mentransmisi ulang frame yang rusak tersebut.
Ø
Go Back N ARQ
Termasuk continuous ARQ, suatu
stasiun boleh mengirim frame seri yang ditentukan oleh ukuran window, memakai
teknik flow control sliding window. Sementara tidak terjadi error, tujuan akan
meng-acknowledge (ACK) frame yang masuk seperti biasanya. Teknik Go-back-N ARQ
yang terjadi dalam beberapa kejadian :
o
Frame yang rusak. Ada
3 kasus :
a.
mentransmisi frame i.
B mendeteksi suatu error dan telah menerima frame (i-1) secara sukses. B
mengirim A NAKi, mengindikasi bahwa frame I ditolak. Ketika A menerima NAK ini,
maka harus mentransmisi ulang frame i dan semua frame berikutnya yang sudah
ditransmisi.
b.
Frame i hilang dalam
transmisi. A kemudian mengirim frame (i+1). B menerima frame (i+1) diluar
permintaan, dan mengirim suatu NAKi.
c.
Frame i hilang dalam
transmisi dan A tidak segera mengirim frame frame tambahan. B tidak menerima
apapun dan mengembalikan baik ACK atau NAK. A akan kehabisan waktu dan
mentransmisi ulang frame i.
o
ACK rusak. Ada 2 kasus
:
a.
B menerima frame i dan
mengirim ACK (i+1), yang hilang dalam transmisi. Karena ACK dikumulatif
(contoh, ACK6 berarti semua frame sampai 5 diakui), hal ini mungkin karena A
akan menerima sebuah ACK yang berikutnya untuk sebuah frame berikutnya yang
akan melaksanakan tugas dari ACK yang hilang sebelum waktunya habis.
b.
Jika waktu A habis, A
mentransmisi ulang frame I dan semua frame frame berikutnya.
o
NAK rusak. Jika sebuah
NAK hilang, A akan kehabisan waktu (time out) pada serangkaian frame dan
mentransmisi ulang frame tersebut berikut frame frame selanjutnya
·
Data link
protocol
Pengiriman
data melalui link komunikasi data
yang terlaksana dengan penambahan kontrol layer dalam tiap device
komunikasi, dinyatakan sebagai data link control atau data link
protocol.
Pengertian
Data Link Layer
ü
Menyediakan prosedur
pengiriman data antar jaringan
ü
Mendeteksi dan
mengkoreksi error yang mungkin terjadi di physical layer
ü
Memiliki address
secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat
pembuatan card tersebut (disebut MAC Address)
ü
Contoh: Ethernet,
HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah
bridge dan switch